Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2015

Senja Kembali

Selamat petang Banyu. Senja sudah lewat baru saja. Matahari bulat merah yang menyentuh atap-atap rumah dan gedung tinggi itu tenggelam bersama desiran rasa dalam dada. Senja sudah berlalu Banyu. sama seperti berlalunya kamu. dulu. sejenak dan mengerat kuat. Malam ini sepertinya cerah bulan oktober belum membawa rintik hujan. hujan yang pernah mengurung kita untuk saling bicara. Banyu. sesekali kamu masih muncul dalam memoriku. sekilas. sekelebat. sejenak. lalu hilang kemudian untuk bertandang lagi kapan-kapan. Sesukamu. Sesuka hatimu. Senja tadi, Banyu. membuat aku kembali bertanya-tanya. kuasa Tuhan yang bagaimanakah yang akan mempertemukan kita. Mengapa begitu banyak manusia seperti kita. yang enggan kembali meski sebenarnya tak pernah benar-benar beranjak pergi. Kamu selalu begitu kan, Banyu.