Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

Sofia

Gambar
sabtu pagi yang kuawali dengan mereguk nikmat telaga cahaya. sabtu ini indah sekali, ketika hari cerah, angin semilir sejuk dan awan-awan putih silih berganti memayungi memberi teduh. aku menghabiskan seperempat hariku bersamanya, seorang gadis kecil berusia 9 tahun yang sangat cantik.. dia dipanggil Sofia. ketika aku datang, sambut meriahnya telah merebak diujung pintu. wajahnya yang sumringah, matanya terbuka lebar dengan tawa yang renyah. rambut sebahunya bergerak-gerak bertiupkan angin. berlari menujuku yang juga semakin rindu. cantik sekali dirimu, sayang... "mbaakk sini, aku punya hadiah!" begitu katanya ceria merangkul kuat pinggangku seraya menarik memasuki teras. tak lama kau keluar dengan membawa sebuah gelang yang bertuliskan namaku. gelang khas anak-anak yang dirangkai perhuruf dijual oleh pedagang kaki lima malioboro. aku tertawa geli sekaligus tersentuh,  ribuan terimakasih kuucapkan dalam hati. hari sabtu ini aku menemaninya bermain melihat

untuk Banyu, ps. waktu

Banyu, aku membaca tulisanmu di koran hari ini. ya seperti yang sudah kita sepakati bahwa kita akan menciptakan spasi yang bisa jadi akan memisahkan kita atau menghubungkan kita (lagi) maka yang ku lakukan hanyalah "gambling" mencarimu. berharap-harap jika sekali lagi tulisanmu dimuat di surat kabar itu. ini sulit bagiku, karena kita terbiasa bicara, saling bicara dan tiba-tiba saja aku tak punya teman bicara. air telagamu tak lagi mengaliri tanahku dan aku merasa kemarau mengunjungi ladang Banyu, kau seperti biasa, mengagumkan bagiku dan tulisanmu hari ini aku suka. kau bicara tentang sebuah satuan waktu. sesuatu yang pernah sekedar ku dengar suatu hari yang lalu. namun tulisanmu mengupasnya dengan cantik, mengalir dan dalam. kau benar-benar selayak telaga. waktu, kestabilan hukum di dunia ini. waktu bergerak dengan konstan, ritmik dan reguler. tak pernah terlambat, tidak semakin penjang atau pendek. namun manusia yang terikat dalam hukum waktu ini se

aku dan pujianmu malam ini..

Gambar
haloowww... aku perempuan. perempuan biasa yang menyukai hal-hal yang biasanya disukai perempuan... aku seperti perempuan lain yang suka berhias, aku juga suka pujian, hadiah, ya.. yang semua perempuan suka. meskipun ada yang diam-diam. tapi bagiku itu adalah hal wajar dan yah ungkapkan saja... aku menyukai rayuan yang menggelitik, canda dan humor yang sedikit kaku tapi lucu, juga berbagai kejutan. ya! aku ini perempuan, menyukai bunga mawar yang bergumul.. aku suka gaun mewah yang indah, kulit putih yang bersinar, sepatu merah yang tinggi, cincin atau kalung yang berkilau, aku menyukai semuanya! aku menyukai hal yang membuatku nampak cantik... bukankah predikat cantik adalah pedikat yang begitu mulia bagiku dan perempuan lainnya ? lalu kau laki-laki..kekasihku... apa yang kau suka dariku ? apakah kau suka dengan baju-baju indahku ? menemaniku berbelanja yang menjadi hobiku itu ? aku senang berbelanja, tak banyak berpikir bagaimana mengeluarkan uang untuk pakaia

sederhana yang hebat

Saya teringat, seringkali  motivator menyarankan pada kita untuk membuat list impian. Tujuannya untuk menjadikannya "real" keluar dari awang-awang pikiran yang mudah sekali terlupakan. Saya sangat setuju dengan gagasan tersebut.  Suatu kali saya mencoba tantangan Marwah Daud Ibrahim untuk menuliskan 100 keinginan yang akan kita wujudkan. Dan ternyata sulit juga untuk menemukan keinginan-keinginan tersebut. Ternyata setelah kita mencoba "merealisasikan" dalam bentuk tulisan, mencernanya dan melerainya satu persatu dan hasilnya sangat memalukan. Campur-campur tidak beraturan (seperti orangnya?! Ups). Ketika menuliskannya pertama yang saya tulis adalah impian-impian besar, 2 tahun dari sekarang, 5 tahun kemudian, 10 tahun. Lama-kelamaan saya kehabisan akal. Apalagi ya? Terkadang saya juga menulis kemudian saya menghapusnya dengan bergumam "ah.. Masak keinginan seperti ini ?!" hemm terkadang kita ragu dengan keinginan kita yang mungkin sepele. Misal rena

quotes 1#

Gambar

Banyu.Jeda.Langit

Gambar
selamat pagi Langit langit pagi ini cerah ya ? apakah secerah hatimu ? aku tak tahu, hanya berharap begitu adanya. ya, sudah lama kita tak bersua, bahkan tak juga bersapa. sejak obrolan kita hari itu kita tak lagi saling menghubungi. Langit, kata-katamu ada benarnya juga. lagi lagi tentang empat huruf K.I.T.A meski kau selalu mengawalinya dengan berkisah tentang buku yang baru kau baca. atau pelajaran yang baru kau dapat. atau juga kegelisahanmu setelah membaca koran. dan aku selalu merindukan momen kita saling bicara. karena mungkin bagiku, itulah inti dari apa yang kita bangun. dan itu juga yang mempertahankan kita . bicara. ... kau berkata bahwa manusia itu makhluk dinamis, berbeda dengan makhluk Tuhan yang lain yaitu malaikat dan setan kau  bilang, kau membacanya dari buku gurumu yang kau datangi setiap sebulan sekali. setan adalah makhluk statis, dimanapun dia berada bahkan di dalam rumah ibadah sekalipun dia akan menggoda manusia. begitupun dengan malaik

Rasa yang Menjagamu

Gambar
Aku tak bisa melupakan hari itu. Hari ketika pertama kalinya kau mencairkan kristal hatimu. "aku mulai meragukan tentang kita" katamu seketika.  Dan membuatku langsung menutup buku kuno yang sedang kubaca. Ruang diskusi perpustakaan yang senyap ini seakan riuh dengan keresahanmu, kita. "ada apa ?" tanyaku sedikit terkejut "aku ragu..." katamu lagi dengan suara mulai melemah. Kau menundukkan kepala, menyembunyikan mata yang mungkin kau takut terbaca. "kau meragukanku ?" tanyaku lagi ... lama jawabmu, Kau sungguh membuatku cemas... "bukan...tapi...aku meragukan diriku sendiri..." kali ini sungguh aku melihat air mata itu mengalir. "aku meragukan diriku..." katamu mengulangi. Jujur saja, baru kali ini kau menangis, dan aku sedikit kaku juga bingung harus berkata apa.. Dan tangisanmu belum berhenti. Sembari mengusap airmata kau berjalan menuju jendela,  membuka daun pintu yang mengalirkan angin,  mengibarkan

menjaga langit

Gambar
Senja itu mulai menggelap dan hujan baru saja reda, menyisakan tetesan air dari genting yang basah. Sore itu kau nampak sendu, berwajah duka durjana seperti tak punya darah. Pucat. Aku mendekatimu, duduk di sebelahmu. Kau dan aku, hanya tetap terdiam menatap halaman parkir yang mulai kosong. Lembayung memang membawa romantisme tersendiri bagi komplek gedung ini. ... " Banyu..." katamu memecah kebisuan " Ya..." hanya begitu jawabku, masih lurus memandang ke depan. ah.. mungkin memang tatapan mata tak pernah benar-benar kita butuhkan (saat ini). Aku tahu isi hatimu, aku dapat merasakan getaran kegelisahanmu. Lama... Kutunggu tak juga kau melanjutkan apa yang ingin kau katakan. Samar, ku dengar tarikan nafasmu yang panjang dan berat. ada apa gerangan ? Tapi aku mengerti, Kau selalu begitu Langit, Setiap kali kesedihan melandamu, kau selalu bertapa dalam diam, menangispun tidak. Terkadang aku tergoda untuk bertanya, ada apa sebenarnya. Namun aku ta

salah

aku telah merasakannya membiarkan rasa ini beterbangan tanpa arah aku merasakannya kekeliruan ini telah menemukan batasnya rasa ini memang anugrahNya namun memelihara dan memupuknya bukanlah sebuah pembenaran jika kulakukan tanpa mempertimbangkan ketepatan waktu aku merasa begitu hambar dan rendah rasa ini berbeda, sejak pertama bagaimana rasa ini ada berjalan perlahan layaknya tetes embun pagi hari tiap tetesnya selalu dinanti penuh doa dan kesejukannya merasuk dalam rasa ini telah sedikit menggenag karena menimbun terlalu banyak tanpa aliran aku bersalah  aku bersalah pada diriku sendiri aku bersalah pada apa yang menjadi fitrahku aku bersalah padamu aku bersalah, aku menyerah, aku hanya ingin mengembalikan semua rasa ini padaMu

rasa

akhir akhir ini pun aku gelisah bukan main, aku berpikir bagaimana caranya meredam gelisah untuk bersabar menunggu aku tak tahu dan lebih tepat tak menyangka bahwa rasa ini bagai raksasa dan hatiku terasa sempit pun tak sanggup menampungnya. akhir akhir ini akupun merasa tak tenang, segala hal menjadi nampak tak menarik tanpa ada wujudmu segala hal menjadi senyum saat ada kemaujudanmu dan aku gelisah, aku merasa terjebak dalam ke-materi-an sebuah nama jika rasa adalah anugerahNya, kasih sayangNya, yang kurasa justru sebuah siksaan yang nyata dari sebuah kata "menunggu" bahkan menanti 20 malam pun bagiku terasa begitu menggelisahkan hingga terkadang embun embun keruh mengalir diantaranya apakah aku keliru ? apakah aku telah melewati batasnya ? dan aku memilih untuk tetap terdiam, mendoakan, dan terus menjaga dalam dada sebuah nama. namun aku tahu Dia jauh lebih Tahu aku tak berani mendektekan nama itu, menjejalkannya dalam kitab aku hanya percaya, percay
Gambar
berjuta rasanya   oleh TERE LIYE Ada satu hal menarik di antara komentar pembaca pada buku ini di halaman sampul belakangnya. buku ini adalah obat galau. maka, saya tanpa pikir panjang langsung memutuskan untuk membacanya juga. buku obat galau? seperti apa yaa.... Dalam buku ini Tere Liye manyuguhkan 15 cerita pendek yang semuanya adalah bertema cinta. semuanya menceritakan hal yang terjadi di sekitar kita terutama anak muda (saya juga masih muda ^^ ). tiap cerita membuat kita selalu merenung, karena hampir semua cerita berakhir -nggantung- atau tidak mencapai kesimpulan. sehingga memaksa kita untuk sejenak ternganga, kok gini ? truz gimana? kadang saya ikut kesal mengapa si tokoh harus begini, kadang saya kemudian berpikir, ohh... jangan jangan selama ini aq juga begitu , ada juga setelah saya membaca ceritanya saya teringat dengan orang orang di sekitar saya yang sedang merasakan "berjuta rasanya cinta". Berjuta rasanya saya rasa tidak hanya

imam syafi'i #1

Gambar
orang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halaman tinggalkan negrimu dan merantaulah ke negri orang merantaulah, kau pasti akan mendapatkan pengganti dari kerabat dan kawan berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah berjuang. aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, kan keruh menggenang singa jika tak tinggalkan sarang tak akan dapat mangsa anak panah jika tidak tinggalkan busur tak akan kena sasaran jika matahari di orbitnya tidak bergerak dan terus diam tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang bijih emas bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa  jika di dalam hutan imam syafi'i (dalam negeri 5 menara, a. fuadi)

paling pasti

pernah seseorang bertanya, " bagaimana kau tahu siapa orang yang benar-benar kau suka? ralat, kau cinta?" seorang yang ditanya mulai berpikir dan tak lama ia kembali bertanya, "diantara mereka, siapakah yang paling kamu rasakan kehilangan saat ia tak ada?" si penanya pun terhenyak, terdiam dan berpikir. siapa ya ? kemudian dia merangkai pertanyaan demi pertanyaan untuk hatinya sendiri. "siapakah yang paling aku inginkan untuk hadir saat aqu gelisah ? siapakah yang paling ingin aku hubungi saat aku terkena musibah? siapakah yang wajahnya paling ingin ku lihat saat tiba-tiba terasa jengah? siapakah yang paling ingin ku andalkan?" meskipun dia belum bisa mengartikan kata cinta dalam bahasa yang mampu ia pahami, namun dia sudah menemukan jawaban dari pertanyaan awalnya. *** cinta itu (bisa jadi) adalah "yang sangat kau inginkan" orang yang paling kau rindukan hadirnya dalam bentuk elemen dan partikel apapun. orang yang memaksa matamu

manusia, masa dan peta

setiap orang ada masanya dan setiap masa ada orangnya ya, setiap manusia mencari jalan hidupnya lalu menemukan masanya. dalam pencarian ini setiap kita memiliki cara dan durasi yang berbeda.tentu saja. lalu siapa yang menentukan? kenapa seorang lain cepat dan mudah sedang satu lainnya terseok dan berjamur menanti masa? saya merasa bahwa garis kehidupan manusia adalah sebuah kebijakan yang dibuat oleh dirinya sendiri. bila kita membayangkan sebuah peta dengan begitu banyak simpang, itulah yang tergambar dalam benak saya sebagai representasi dari takdir . karena takdir adalah tebuah perjalanan, sebuah tujuan dari perjalanan. dan bagaimana kita beranjak dari satu takdir ke takdir berikutnya adalah nasib. mungkin anda berpikir saya terlalu ekstrim dan nekat dengan definisi diatas, tapi itupun merupakan bincang-bincang saya dengan seorang teman yang kuliah di tafsir hadits. saat itu kami sedang berbincang tentang karir, jodoh dan rezeki yang menurut masyarakat adalah takdir

sukkaa ngomongin cinta

Gambar
aqu pengen cerita aja, lebih tepatnya ngelantur ngomongin unek2. topiknya apalagi kalo bukan topik yang paling enak buat galau. CINTA. semua orang pasti punya donk ya... pernah ngrasain, pernah mencoba membuktikan dan penasaran. ya! cinta itu membuat kita penasaran, penasaran dengan apa yang sedang kita sendiri rasakan dan penasaran dengan apa yang sedang dia rasakan. cinta itu membuat semua hal menjadi teka-teki dan kita butuh selidiki. *bilang aja kalo ga sepakat* kalo qmu pernah denger cerita cinta ala fairy tale, mungkin qmu juga akan menjadikan cinta sebagai kambing hitam buat lama-lama ngelamun, mikir yang enggak-enggak (hayoo apaaa) dan terus berpikir dengan kata " jika". cinta membuatmu merasa asing dengan diri sendiri. *sekali lagi, kalo ga sepakat bilang aja. ga dihukum koo. buat beberapa orang yang sering disebut galau, kadang mereka melewati masa-masa bimbang untuk memastikan emmm ini cinta bukan ya?! sekedar suka, cuma tertarik atau gak lebih dari kagum?

prolog Puan

apakah kau perempuan ? perkenalkan, namaku Perempuan. panggil aku Puan. sejak kecil orang disekitarku memanggilku den Puan karena kakek buyutku adalah bangsawan pada masanya. aku Puan. hidup dalam keluarga besar bersama kakek nenek dan kedua orang tuaku serta tinggal di kampung yang hampir semua punya nasab saudara. sebagai keluarga jawa, aku dididik menjadi "perempuan" yang seutuhnya. Mereka mengajariku memasak, menyiapkan meja makan, membuat kudapan untuk pagi dan sore hari dan juga bagaimana membagi menu untuk tiap anggota keluarga. tentu saja porsi dan jatah mereka semua berbeda. dalam dunia para perempuan ini -aku, nenek, ibu- ada satu prinsip yang tak akan pernah dilanggar dalam hal apapun.yaitu laki-laki untuk dilayani, tak peduli siapa dia, tapi dia berhak mendapat layanan sesuai kadarnya. kakekku yang seorang guru sangat disegani tak hanya di luar sana tapi juga di rumah. ia memiliki kamar yang paling besar, memiliki gelas khusus yang ukurannya besar, piring

2 kata

Gambar
Sungguh aqu tak bisa bicara apa-apa selain kata-kata ini. Sungguh!   aqu putus.

rasa itu ada juga padaq

Gambar
Aqu merasakan lelahmu Lelah yang kau rasakan juga pernah singgah menyapaq pada suatu masa yang lalu. Lelah yang sulit hilang dengan memikirkannya. Semakin berpikir, makin lelah itu merunyam dan semakin kejam menghabisi raga dan jiwa kita. Lelah yang justru bertambah ketika kita kobarkan semangat ”jangan menyerah” Ya, qu bisa merasakan lelah yang kau rasakan. Perasaan habis. Habis habisan dihabisi oleh sesuatu yang absurd. Dia mengikuti kita kemanapun kita pergi. Ke kampus, ke kelas, ke laboratorium, ke parkiran, ke jalanan pulang, ke detik-detik lampu merah perempatan, ke teras kontrakan, ke dalam kamar, ke toilet, ke doa setelah salam solat maghrib. Kita merenungkannya tak henti henti, amanah yang memenuhi kita seolah kita tak lagi punya sedikit saja jeda untuk memikirkan hal yang lainnya. Jika Billy Joe Amstrong berkata ”jejak lipstickmu tertinggal di lantai otak kiriq”, qu katakan padamu bahwa amanah tertempel kuat lekat di setiap sudut otakq. Q bisa

kencan roti bakar dan susu coklat

Gambar
Dan malam ini, kencan roti bakar dan susu coklat, merenungi mimpi-mimpi... gerakan ini... Bukan hanya malam basah ini rentetan huruf beterbangan di udara, Bukan hanya seperti malam ini, kalut berkabut menyelimuti benak. Namun malam ini berbeda, serasa terhimpit, semakin menghimpit... Waktu ini takkan lagi menjadi panjang, Waktu ini tak kan lagi menjadi panjang... Seakan dentingan detik-detik waktu itu menghantui telingaqu... Seraya ingin memberi tahu, memberi peringatan atas batas. Sebuah batas antara masih ada dan menjadi tiada... Gerakan ini,,, mimpi gerakan ini... Mencoba menelaah,, makna yang masih bersembunyi disebalik kekisruhan yang diciptakan sendiri... Apa ini? Ada apakah selama ini? Sudah terjadi apakah dalam perjalanan ini... Panjang, sering melelahkan, acapkali memuakkan!!! Membelenggu jiwa-jiwa bebas yang ingin berlari... berlari dan melompat, mencoba untuk terbang... meluncur... Terbelenggu dengan angan yang tak tersampaikan pada muaranya, mi

masalah pelayanan kesehatan dan urgensi dokter keluarga

selamat membaca kali ini saya posting tentang liku-liku nasib kedokteran keluarga yang hingga saat ini antara health provider dengan goverment ataupun dengan sejawat yang berbeda spesialisasi pun belum jua menemukan titik terang. permasalahan kesehatan di Indonesia bukan barang rahasia lagi merupakan pekerjaan rumah yang tak kunjung usai dari kabinet ke kabinet. setiap pergantian kabinet akan selalu ada perubahan kebijakan, mungkin ini menjadi salah satu hal yang memperlambat resolusi masalah kesehatan, terlebih jika itu menyangkut kebijakan untuk health provider sendiri.  kedokteran keluarga adalah istilah untuk sebuah ilmu tentang bagaimana tenaga kesehatan,rutama dokter dapat melayani pasien secara menyeluruh dan berkesinambungan yang menitik beratkan pada keterlibatan keluarga dalam proses kesembuhan pasien. Dan apakah itu dokter keluarga? menurut WONCA, sebuah perkumpulan dokter keluarga dunia, dokter keluarga adalah dokter dengan ilmu spesialisasi kedokteran keluarga yan