kencan roti bakar dan susu coklat
Dan malam ini,
kencan roti bakar dan susu coklat, merenungi mimpi-mimpi... gerakan ini...
Bukan hanya malam
basah ini rentetan huruf beterbangan di udara,
Bukan hanya
seperti malam ini, kalut berkabut menyelimuti benak.
Namun malam ini
berbeda, serasa terhimpit, semakin menghimpit...
Waktu ini takkan
lagi menjadi panjang,
Waktu ini tak kan
lagi menjadi panjang...
Seakan dentingan
detik-detik waktu itu menghantui telingaqu...
Seraya ingin memberi
tahu, memberi peringatan atas batas. Sebuah batas antara masih ada dan menjadi
tiada...
Gerakan ini,,,
mimpi gerakan ini...
Mencoba
menelaah,, makna yang masih bersembunyi disebalik kekisruhan yang diciptakan
sendiri...
Apa ini? Ada
apakah selama ini? Sudah terjadi apakah dalam perjalanan ini...
Panjang, sering
melelahkan, acapkali memuakkan!!!
Membelenggu
jiwa-jiwa bebas yang ingin berlari... berlari dan melompat, mencoba untuk
terbang... meluncur...
Terbelenggu
dengan angan yang tak tersampaikan pada muaranya, mimpi yang tak terbaca oleh
ejaan para pembaca...
Lalu untuk apa
diam? Tinggal dan bertahan ??
Langit malam
bukan pekat, justru kemerahan memantulkan cahaya lampu kota yang bersaing
dengan rembulan redup yang malu-malu di balik awan, bersembunyi...
Lalu pertanyaan-
pertanyaan itu terlontar tak tertata, berserakan dalam paragraf yang tak
tersusun.
Bahkan sering
kali pertanyaan itu tak berwujud, hanya sebuah tatapan nanar menerawang
menembus batas langit dan bumi,, tak mampu terucapkan...
Kusut itu semakin
mengusut,
Mengusutkan
benang-benang pengurai jawaban.
Roti bakar yang
makin berkurang,, susu coklat yang beranjak dingin...
Bersanding dengan
raut-raut kegelisahan, jiwa-jiwa yang lapar akan penjelasan semua muntahan
kerumitan alam pikiran yang tertelan tak terucapkan.
Maka, semakin
menyesakkan saja, timbunan pertanyaan yang tak kunjung terjawab. Jawaban
jawaban berupa kemungkinan dan prediksi acak yang tak melegakan, menambah
kerumitan.
Terduduk di sudut
dapur, menikmati secangkir kopi dini hari. Merenungi apa yang menggelayuti diri
pekan ini...
Mencoba merangkai
satu persatu pertanyaan yang berulang-ulang untuk mencari sedikit demi sedikit
jawaban kegelisahan...
Deru- deru
kendaraan menyelangi jeda- jeda penalaran.
Bahkan nalar atau
tidak pikiran saat itu pun merupakan sebuah pertanyaan yang belum terjawab.
Maka timbullah
sebuah tanya, kenapa begitu banyak pertanyaan dalam otakqu ??? mengapa semuanya
terasa saling berkait, menyusun sebuah bangunan utuh namun tak dapat qu kaitkan
?
Apa sebenarnya
yang menjadi topik utama justru menjadi samar seiring rentetan pertanyaan yang
timbul satu demi satu,,
Berasa jauh, jauh
sekali.... seakan tak tergapai, dan keresahan itu tiba-tiba muncul.
Jauh sekali,
namun sangat dekat!!!
Mimpi itu sangat dekat namun masih jauh untuk
tercapai...
Apa??? Apa yang
akan tertinggal dari perjalanan ini? apa yang akan termaktub dalam sejarah dari
langkah langkah ini?
Hingga waktu yang
terus bergulir membawa kita semakin jauh dari kesempatan, namun begitu dekat
dengan kata perpisahan. Pelepasan. Pengalihan.
Lalu apa?? Apa???
Kita harus melangkah!!! Kita harus berjalan!!! Bahkan kita harus
berlari!!!!!!!!! Bisakah kita bayangkan,, seperti apa gerakan ini 3,4,5,6 tahun
ke depan?!!!!
Dan aqu tak ingin
termakan penyesalan 3,4,5,6 tahun ke depan...
Bisakah kau
resapi apa gerakan ini,,
Dapatkah kau
rasakan gerakan ini? Merintih, tertatih –tatih...
Bisakah kau
merasakah gerakannya? Rasakan dalam nafasmu??
Gerakan ini...
Bangunnnn!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
bangunlah dari tidur panjang ini!!!! Bangunlah!! Hey bangun!! Sadarlah!!!!!
Ayo bergerak!!!
Saatnya memulai perburuan!! Saatnya memulai perubahan!!
Saatnya kita
berlari!!!
Waktu akan
merenggutmu punah dari peradaban jika kau tak mengejar!!!!
Ayo sadarlah,
bukan lagi bermalas dalam nyaman, bukan lagi beralaskan kasur empuk untuk
beristirahat, saatnya kita bekerja, mencari celah untuk memerdekakan gerakan
dari kehinaan!! Tidakkah kau dapat merasakan betapa hinanya kita????? Bagaimana
orang begitu rendah memandang kita??? Betapa mereka meremehkan kita???? Bangun
kawan!!! Jangan mau terinjak dalam cemoohan orang-orang!!! Tak terlukakah kau
menjadi cibiran?????? Terlupakankah olehmu pandangan sebelah mata yang mereka
tujukan pada qita????? Relakah dirimu, harga dirimu diremehkan!!
Saatnya buktikan
kawan,, kau berharga dan mampu membuat karya yang memiliki harga!
Saatnya kawan,,
kita katakan, kita teriakkan,,, inilah kekuatan kita, inilah jati diri kita dan
kalian, mereka tak kan pernah bisa merendahkan kami, takkan bisa lagi memandang
sebelah mata!!!
Wujudkan
perubahan, tunjukkan kekuatan, kita bantai ketidak adilan hingga mimpi2 gerakan
terabaikan bak debu yang mengotori meja...
Dan debu itu
adalah serpihan emas yang bernilai tinggi...
Debu itu adalah
kita!!!
Seperti gajah
tidur yang terlena hangatnya matahari siang yang terik...
Komentar
Posting Komentar