Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2014

memori tuan melankolis

Dalam perjalanan, aku bertemu dengan tuan melankolis. Bahkan kami enggan berpisah sehingga membawa kami pada sebuah kafe nyaman. Ada cerita yang ku bawa pulang. ... Menjadi bagian dari melankolis kadang dianggap lemah. Mengingat dan menyimpan dengan baik kenangan. Dan aku rasanya tak perlu menjadi ini dan itu untuk menyimpan kenangan. Alamiah saja, setiap orang dengan otomatis dapat mengingat kejadian. Tak mengapa, Jika kau terus saja ada dan berkeliaran di kepalaku. Dalam ingatan. Dan mungkin beberapa kali dalam mimpi buruk. Memang manusia memiliki otak dan ingatan. Lalu kenapa harus dipaksakan untuk dilupakan ? Jika memang pernah ada dalam hidup - dan menjadi bagian dari cerita perjalanan. Mengapa harus melompati kronologis yang sudah berurutan dengan melupakan ? Seperti negative film yang terpotong di bagian tengahnya. Bukankah justru merusak jalan cerita ? Karena hidup tak bisa mengedit masa lalu, sehingga memotong slide cerita akan memutuskan alurnya. Ingin m