memori tuan melankolis
Dalam perjalanan, aku bertemu dengan tuan melankolis.
Bahkan kami enggan berpisah sehingga membawa kami pada sebuah kafe nyaman.
Ada cerita yang ku bawa pulang.
...
Menjadi bagian dari melankolis kadang dianggap lemah.
Mengingat dan menyimpan dengan baik kenangan.
Dan aku rasanya tak perlu menjadi ini dan itu untuk menyimpan kenangan. Alamiah saja, setiap orang dengan otomatis dapat mengingat kejadian.
Tak mengapa,
Jika kau terus saja ada dan berkeliaran di kepalaku.
Dalam ingatan.
Dan mungkin beberapa kali dalam mimpi buruk.
Memang manusia memiliki otak dan ingatan.
Lalu kenapa harus dipaksakan untuk dilupakan ?
Jika memang pernah ada dalam hidup - dan menjadi bagian dari cerita perjalanan.
Mengapa harus melompati kronologis yang sudah berurutan dengan melupakan ?
Seperti negative film yang terpotong di bagian tengahnya.
Bukankah justru merusak jalan cerita ?
Karena hidup tak bisa mengedit masa lalu, sehingga memotong slide cerita akan memutuskan alurnya.
Ingin mengulangnya dan berharap tak jadi begini dan tak jadi begitu.
Ah Tuhan sudah berulang kali mengingatkan bukan,
Jangan berandai andai jika saja aku begini dan jika saja aku begitu.
Bukan apa, hanya saja berandai andai pada masa lalu akan menghabisi seluruh masa depan.
Cerita hidup di episode selanjutnya akan buyar, tak menarik.
Kembali pada si melankolis.
Yang menata dengan rapi semua ingatannya dalam folder-folder yang berharga. Nah! Itu dia!
Berharga.
Precious.
Memories are precious.
Benar sekali si melankolis.
Harusnya setiap manusia memiliki sedikit potongan dirinya.
Bukan untuk berandai-andai,
Bukan meratapi masa lalu,
Bukan untuk menyiakan hidup.
Tapi,
Agar mereka menghargai perjalanan hidup
Bahwa hidup adalah proses,
Bahwa hidup adalah kepingan cerita perjalanan,
Yang sekali terjadi tak bisa diulang.
Agar mereka selalu menyimpan dendam dalam hatinya,
Untuk membuat seindah-indahnya cerita - dari perjalanan hidupnya.
Yang akan menempati folder-folder kenangan dengan berharga.
...
Silakan minum vanilla latte anda tuan melankolis.
Nikmati malam indah ini dengan menyusun masa depan berbekal hikmah yang kita sari-kan dari kenangan.
Bahkan kami enggan berpisah sehingga membawa kami pada sebuah kafe nyaman.
Ada cerita yang ku bawa pulang.
...
Menjadi bagian dari melankolis kadang dianggap lemah.
Mengingat dan menyimpan dengan baik kenangan.
Dan aku rasanya tak perlu menjadi ini dan itu untuk menyimpan kenangan. Alamiah saja, setiap orang dengan otomatis dapat mengingat kejadian.
Tak mengapa,
Jika kau terus saja ada dan berkeliaran di kepalaku.
Dalam ingatan.
Dan mungkin beberapa kali dalam mimpi buruk.
Memang manusia memiliki otak dan ingatan.
Lalu kenapa harus dipaksakan untuk dilupakan ?
Jika memang pernah ada dalam hidup - dan menjadi bagian dari cerita perjalanan.
Mengapa harus melompati kronologis yang sudah berurutan dengan melupakan ?
Seperti negative film yang terpotong di bagian tengahnya.
Bukankah justru merusak jalan cerita ?
Karena hidup tak bisa mengedit masa lalu, sehingga memotong slide cerita akan memutuskan alurnya.
Ingin mengulangnya dan berharap tak jadi begini dan tak jadi begitu.
Ah Tuhan sudah berulang kali mengingatkan bukan,
Jangan berandai andai jika saja aku begini dan jika saja aku begitu.
Bukan apa, hanya saja berandai andai pada masa lalu akan menghabisi seluruh masa depan.
Cerita hidup di episode selanjutnya akan buyar, tak menarik.
Kembali pada si melankolis.
Yang menata dengan rapi semua ingatannya dalam folder-folder yang berharga. Nah! Itu dia!
Berharga.
Precious.
Memories are precious.
Benar sekali si melankolis.
Harusnya setiap manusia memiliki sedikit potongan dirinya.
Bukan untuk berandai-andai,
Bukan meratapi masa lalu,
Bukan untuk menyiakan hidup.
Tapi,
Agar mereka menghargai perjalanan hidup
Bahwa hidup adalah proses,
Bahwa hidup adalah kepingan cerita perjalanan,
Yang sekali terjadi tak bisa diulang.
Agar mereka selalu menyimpan dendam dalam hatinya,
Untuk membuat seindah-indahnya cerita - dari perjalanan hidupnya.
Yang akan menempati folder-folder kenangan dengan berharga.
...
Silakan minum vanilla latte anda tuan melankolis.
Nikmati malam indah ini dengan menyusun masa depan berbekal hikmah yang kita sari-kan dari kenangan.
Komentar
Posting Komentar