Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2012

salah

aku telah merasakannya membiarkan rasa ini beterbangan tanpa arah aku merasakannya kekeliruan ini telah menemukan batasnya rasa ini memang anugrahNya namun memelihara dan memupuknya bukanlah sebuah pembenaran jika kulakukan tanpa mempertimbangkan ketepatan waktu aku merasa begitu hambar dan rendah rasa ini berbeda, sejak pertama bagaimana rasa ini ada berjalan perlahan layaknya tetes embun pagi hari tiap tetesnya selalu dinanti penuh doa dan kesejukannya merasuk dalam rasa ini telah sedikit menggenag karena menimbun terlalu banyak tanpa aliran aku bersalah  aku bersalah pada diriku sendiri aku bersalah pada apa yang menjadi fitrahku aku bersalah padamu aku bersalah, aku menyerah, aku hanya ingin mengembalikan semua rasa ini padaMu

rasa

akhir akhir ini pun aku gelisah bukan main, aku berpikir bagaimana caranya meredam gelisah untuk bersabar menunggu aku tak tahu dan lebih tepat tak menyangka bahwa rasa ini bagai raksasa dan hatiku terasa sempit pun tak sanggup menampungnya. akhir akhir ini akupun merasa tak tenang, segala hal menjadi nampak tak menarik tanpa ada wujudmu segala hal menjadi senyum saat ada kemaujudanmu dan aku gelisah, aku merasa terjebak dalam ke-materi-an sebuah nama jika rasa adalah anugerahNya, kasih sayangNya, yang kurasa justru sebuah siksaan yang nyata dari sebuah kata "menunggu" bahkan menanti 20 malam pun bagiku terasa begitu menggelisahkan hingga terkadang embun embun keruh mengalir diantaranya apakah aku keliru ? apakah aku telah melewati batasnya ? dan aku memilih untuk tetap terdiam, mendoakan, dan terus menjaga dalam dada sebuah nama. namun aku tahu Dia jauh lebih Tahu aku tak berani mendektekan nama itu, menjejalkannya dalam kitab aku hanya percaya, percay