manusia, masa dan peta

setiap orang ada masanya dan
setiap masa ada orangnya

ya, setiap manusia mencari jalan hidupnya lalu menemukan masanya.
dalam pencarian ini setiap kita memiliki cara dan durasi yang berbeda.tentu saja. lalu siapa yang menentukan? kenapa seorang lain cepat dan mudah sedang satu lainnya terseok dan berjamur menanti masa?

saya merasa bahwa garis kehidupan manusia adalah sebuah kebijakan yang dibuat oleh dirinya sendiri. bila kita membayangkan sebuah peta dengan begitu banyak simpang, itulah yang tergambar dalam benak saya sebagai representasi dari takdir. karena takdir adalah tebuah perjalanan, sebuah tujuan dari perjalanan. dan bagaimana kita beranjak dari satu takdir ke takdir berikutnya adalah nasib.

mungkin anda berpikir saya terlalu ekstrim dan nekat dengan definisi diatas, tapi itupun merupakan bincang-bincang saya dengan seorang teman yang kuliah di tafsir hadits. saat itu kami sedang berbincang tentang karir, jodoh dan rezeki yang menurut masyarakat adalah takdir Allah. tapi diskusi kami menyimpulkan bahwa takdir adalah sebuah reaksi sebab akibat. sebuah hukum yang pasti terjadi dalam setiap aksi manusia. sebab solehah maka akibatnya adalah berjodoh dengan yang soleh. sebabnya belajar akibatnya adalah paham lalu berakibat lagi menjadi pintar. sebab kepintaran dan usaha berakibat pada nilai yang baik. nilai yang baik, pribadi yang baik berakibat pada pekerjaan yang baik.pekerjaan yang baik berakibat pada rezeki yang besar dan seterusnya (lanjutkan sendiri sesuai keinginanmu). begitulah apa yang kami pahami. takdir dalam darah kita berhenti mengalir semenjak kita lahir, laki-laki atau perempua, dilahirkan dari perut siapa. setelah itu, kitalah yang menetukan hidup.

kita yang memilih, kita yang menentukan.setiap persimpangan jalan yang kita ambil akan menemui takdir yang berbeda-beda. dan kitalah yang membawa diri kita pada suatu takdir tertentu.pernahkah kau berpikir bahwa seorang yang bunuh diri adalah sebuah takdir ? dia memilihnya sendiri,dia memilih jalan yang berazab, bukan Allah yang menentukan jalan azab itu menjadi akhir dari perjalanan nyawanya maka, apa yang akan terjadi nanti saat hari perhitungan datang adalah sebuah persidangan, sebuah hisab yang amat panjang. hari dimana kita mempertanggung jawabkan pilihan-pilhan hidup yang telah kita pilih selama di dunia. kenapa kau pilih ke kiri? kenapa kau pilih unutk diam? kenapa kau memilih untuk berlari kembali dari perjuangan?

setiap keputusan yang kau buat membawamu pada sebuah takdir. kaulah yang membawa dirimu menemui takdir itu.

tak ada kebenaran jika menyalahkan Tuhan atas apa yang terjadi padamu. Dia menciptakan sistem yang sangat sempurna di dunia ini.sistem yang tak pernah mengenal kata "error". dan setiap manusia yang lahir telah diberitahukan untuk mebaca buku panduan untukmemahami hukum yang berlaku pada sistem kehidupan di dunia.

dan kau sudah tahu jawabannya, buku apakah itu :)

Komentar

  1. Saya pikir buku itu berjudul apa yang kita usahakan. Saya tidak mengatakan semua itu sebagai sebab akibat dalam menjalani hidup; karena tuhan menciptkan menusia tanpa sebab apa-apa. Saya lebih suka mengebutnya sebagai "karunia". Karuni yang bukan menjadikan kepasrahan sebagai titik buntu; tapi sebagai jawaban. Karunia kelebihan dan atau kekurangan; dan saya menyebutnya agar bersyukur. Selamat saling merefleksikan diri :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

sederhana yang hebat

Rasa yang Menjagamu

Saat-saat Aku Tidak Membela Ibu (piece 1)