senyum
aku pernah bertanya padamu. saat kau termenung menatap senja di bangku biasa kita duduk menanti reda hujan. dan seperti biasa, halaman parkir mulai kosong dan lampu-lampu mulai redup menyala. "apa yang sedang kau pikirkan, Langit ?" agak lama kau menjawab, masih tercenung menatap langit bercahaya. "aku sedang berandai-andai." katamu tanpa merenggangkan tanganmu yang saling menggenggam. "tentang ?" "aku berandai, jika tubuhku dapat diubah menjadi suatu gelombang. Maka aku ingin mengalir ke masa depan" "apa yang ingin kau lihat di masa depan ?" "kita. aku ingin tahu takdir kita." "aku juga ingin tahu, tapi bukan dengan cara itu." "lalu ?" "aku akan menunggu." "kau tersenyum ?" katamu saat melihatku "ya...aku akan menunggu, menjemput takdir itu dengan cara yang memang telah Dia rencanakan untuk kita" aku balas menatapmu. tersenyum. kau balas senyum. ...