Temaram

Seorang lelaki,
Yang membawa minyak bercahaya temaram.
Ketika petang selepas senja tenggelam.
Sendiri, duduk di tepian dermaga.
Mendekap erat lampu minyaknya yang menyala temaram.
Angin dingin berhembus,
Membelai sela-sela rambutnya yang ikal dan halus.

Matanya yang jernih dan bening
Memandang jauh pada ujung danau
Menembus kabut samar yang mengambang di permukaan.
Mendekap erat lampu minyaknya yang menyala temaram.

Sesuatu ia rindukan.
Sesuatu di tempat yang jauh.
Yang tak kan bisa teraih kembali.
Ia rindukan suatu hangat
Yang membelainya semenjak ia tak bernama.

Bahunya yang tegak melengkung,
Melipatkan erat kedua tangannya saat hawa dingin tiba.
Ia masih disana,
Duduk di tepian dermaga kala petang, selepas senja tenggelam.

Temaram,
Hatinya temaram,
Ia kedinginan, namun ada kehangatan di dalam.
Senyumnya temaram,
Tatapannya temaram,
Menentramkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

sederhana yang hebat

Rasa yang Menjagamu

Saat-saat Aku Tidak Membela Ibu (piece 1)