suatu sore dalam hening

Bukankah dia telah benar memilih untuk pergi ?
Katamu
Suatu hari dari dalam hati
Ku amati diam-diam
Suara parau dengan kegetiran itu

Bukankah dia telah benar pergi untuk pilihannya ?
Terdengar lagi katamu
Dari balik tirai kelambu yang menjuntai di lensa mata itu.

Masih aku mengamati
Dengan sedikit menyeret kursi goyang tua ini.
Menyeruput sedikit teh nasgitel buatan simbok.

Kata-katamu terus kau ulang
Semakin parau
Semakin tergugu

Suatu sore dalam hening.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

sederhana yang hebat

Rasa yang Menjagamu

Saat-saat Aku Tidak Membela Ibu (piece 1)