Kepastian Langit


Banyu, 

Para perempuan itu merintihi kekasih mereka
Menangisi dan merasa kecewa. Pada lelaki yang mengaku mereka  -memiliki sebuah rasa-.
Banyu, mereka sedang bicarakan tentang kepastian.
Ya, kepastian.

...

Dia bicara perempuan menyukai kepastian, kejelasan atau apalah disebutnya.
Aku tak begitu tahu, bentuk apakah kepastian yang mereka harapkan itu.
Is it a statement ?
Symbol, just like a ring on her finger ?
Or something else ?

Lalu Banyu,
Apakah kau juga berpikir akan memberiku kepastian ?
seperti yang dirintihkan perempuan itu ?

...

Banyu... tarik sejenak nafasmu...

Bagiku, kau tak perlu berbuat apa-apa itu.
Aku yakin dengan rasaku, dan itu cukup.

Sedangkan tentang kepastian,
Bukankah tidak ada yang pasti di dunia ini, Banyu ?
Hanya takdir milikNya lah satu-satunya yang berhak atas kata pasti.
Bagaimana bisa aku menumpu padamu yang tak pasti sedangkan janjiNya adalah pasti ?

So I don’t need your words now,
even more something stupid like a white stainless ring hanging on my finger. Or something else.
I don’t need thats all Banyu,
Believe me,
because pray to Allah is my power. the only power. the most powerfull.

...

Meletakkan sebuah kepastian pada manusia takkan pernah berbuah apa-apa.
Manusia tak punya kepastian, yang ada hanyalah rencana yang Ia izinkan.
Biarlah kepastian itu menjadi urusanku dengan Dia
dan urusanmu dengan Dia.
Bukan kau dan aku.

Kepastian itu pasti akan terjawab.
Suatu saat,
Ketika Dia memberi jawaban pasti pada hati kita masing-masing.

Saat itulah,
Maka bicaralah
Ucapkanlah
Sebuah perjanjian dimana pintu langit terbuka
Dan ribuan malaikat berduyun berucap kalimat memuja.

Percayalah,
Pray is my power.
Itu cukup. Lebih dari cukup. Itu. Doa itu. Segalanya. Doa adalah segalanya.

:) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

sederhana yang hebat

Rasa yang Menjagamu

Saat-saat Aku Tidak Membela Ibu (piece 1)